Lulus Kuliah, Saatnya Cari Kerja


pengusaha-sukses

Setelah lulus kuliah, para sarjana berharap segera mendapatkan pekerjaan.

Wisuda menjadi momen yang paling ditunggu semua mahasiswa. Pasalnya, momen ini merupakan titik tolak seorang mahasiswa menjadi profesional muda.

Kebanyakan lulusan baru (fresh graduate) akan bersemangat dan memasang target tinggi untuk diterima bekerja di perusahaan idaman mereka. Padahal, perburuan mencari pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan. Berikut ini beberapa pandangan yang dapat menjadi acuan para fresh graduate dalam mencari kerja, seperti dilansi Full Site, Jumat (30/5/2014).

Mencari kerja bukan tentang diri Anda

Ide tentang pekerjaan impian yang Anda miliki bisa jadi sama dengan yang dipikirkan orang lain. Sayangnya, banyak lulusan baru berpikir bahwa mereka adalah satu-satunya kandidat yang layak mendapatkan pekerjaan impian tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana cara Anda menjadi berbeda di antara ratusan hingga ribuan kandidat lain yang melamar untuk posisi sama?

Anda tidak sebaik yang Anda kira

Meski Anda memiliki IPK tinggi, pengalaman organisasi segudang, prestasi akademik dan non-akademik selangit, semua hal itu tidaklah penting. Hal yang penting adalah bagaimana perusahaan berpikir tentang Anda. Jadi, jika Anda tidak dapat mengomunikasikan berbagai keunggulan tadi, maka Anda tidak akan mendapatkan kesempatan.

Diundang interview bukan berarti Anda dapat pekerjaan

Tujuan utama sebuah interview kerja adalah untuk mendapat tawaran pekerjaan, bukan diterima bekerja. Jadi, camkan baik-baik pemikiran tersebut sebelum Anda menghadiri sesi wawancara kerja.

Gaji bukan negosiasi

Nominal gaji adalah salah satu subjek penting yang dibicarakan dalam proses wawancara kerja. Sayangnya, tidak semua perusahaan berpikir bahwa nominal gaji dapat dinegosiasikan. Ia lebih kepada fase “serah terima”.

Ilustrasinya begini. Setelah serangkaian wawancara kerja, Anda mendapat tawaran pekerjaan. Dan Anda berpikir gaji yang ditawarkan perusahaan terlalu kecil karena Anda menganggap diri Anda sebagai sarjana terbaik sepanjang masa. Kemudian Anda mulai menegosiasikan gaji Anda agar dapat lebih tinggi, sebab Anda berasal dari kampus terbaik, lulus dengan pujian, aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan berpengalaman sebagai pemimpin di organisasi kampus. Jadi, Anda tidak akan mengambil tawaran tersebut kecuali Anda mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Sekarang, coba berpikir dari sisi perusahaan. Pertama, mereka tidak mengenal Anda. Mereka belum mendapatkan keuntungan dari Anda. Mereka menawarkan Anda sejumlah uang dengan harapan Anda dapat memberikan mereka lebih banyak lagi di masa depan. Menurut perusahaan, mempekerjakan Anda adalah investasi mereka, dan bukan negosiasi.

CV menjadi awal interview kerja

Mengingat banyaknya saingan dalam satu lowongan pekerjaan, maka Anda harus berbeda dari mereka. Dan hal ini dimulai dari curriculum vitae (CV) yang Anda kirimkan ke perusahaan.

Ketika mengirimkan CV, ingatlah bahwa perusahaan yang Anda tuju tidak mengenal Anda. Jadi, berikan alasan yang tepat pada CV Anda, mengapa perusahaan harus mengundang Anda dalam sebuah wawancara kerja.

CV sebaiknya tidak terlalu panjang. Jika bisa, cukup satu halaman dan hanya menunjukkan pengalaman kerja yang relevan dengan lowongan yang sedang Anda lamar.

Deskripsikan pengalaman Anda sespesifik mungkin. Jangan hanya menulis “mampu menjadi pemimpin”. Tetapi jabarkan apa yang Anda lakukan dalam urusan memimpin, bagaimana Anda melakukannya dan bagaimana hasilnya.

Ini bukan tentang sekolah Anda

Lulus dari sekolah yang bagus hanya memberikan sedikit kesempatan CV Anda dilirik dua kali. Bagaimanapun reputasi sekolah Anda, para manajer personalia akan mencari kandidat yang dapat mengisi posisi yang sedang lowong. Jadi, pastikan Anda menuliskan kualifikasi yang mereka butuhkan dalam CV.

Hidup tidak adil

Ini hanyalah pengingat. Sebaik apa pun Anda mempersiapkan diri, berkomunikasi dengan pewawancara tentang pengalaman dan pencapaian Anda, akan ada masanya ketika Anda tidak mendapatkan tawaran pekerjaan. Jika ini terjadi, jangan terpuruk. Anda sudah melakukan semua bagian Anda. Mungkin kesempatan itu bukan untuk Anda.

Courtesy : Okezone

2 thoughts on “Lulus Kuliah, Saatnya Cari Kerja

Leave a reply to Achmad Fawzy Cancel reply