Prosesor iPhone 5S Ternyata Setara PC Desktop

Apple

Ilustrasi prosesor Apple A7

Saat memperkenalkan iPhone 5S September tahun lalu, Apple mengklaim bahwa prosesor A7 yang tertanam di ponsel pintar tersebut memiliki arsitektur “sekelas prosesor desktop”.

Klaim tersebut ternyata bukan omong kosong belaka. Sebagaimana diungkapkan oleh AnandTech, sepasang inti (core) CPU bernama “Cyclone” yang menggerakkan A7 ternyata memang lebih mirip prosesor desktop yang kompleks ketimbang core prosesor mobile macam Krait dari Qualcomm.

Cyclone adalah core ARMv8-A 64-bit rancangan Apple yang merupakan penerus generasi sebelumnya, “Swift”, yang digunakan pada chip A6.

“Apple tidak membuat kompetitor Krait/Silvermont, melainkan sesuatu yang jauh lebih dekat ke core prosesor besar (desktop) milik Intel,” tulis Anand dalam laporannya.

ExtremeTech

Slide presentasi Apple pada saat perkenalan iPhone 5S berisi klaim seputar chip A7

Penjelasan-penjelasan teknis untuk menyokong pernyataan tersebut turut dijabarkan, seperti angka re-order buffer sebanyak 192 entry yang berjumlah sama dengan milik seri prosesor Haswell dari Intel.

Cyclone juga mampu mengerjakan enam instruksi dalam satu clock cycle, dua kali lebih banyak dibandingkan Krait yang terbatas pada tiga instruksi bersamaan. Ada pula jumlah Floating Point Unit yang dua kali lebih besar dibandingkan core generasi terdahulu, Swift, serta cache level 3 (L3) sebesar 4MB yang tak ditemukan pada A6.

Semua itu berujung pada kinerja komputasi yang besar, namun penggunaan daya A7 relatif kecil karena tidak berjalan pada frekuensi tinggi.

Pada iPhone 5S, performa Cyclone digunakan untuk memasuki mode daya rendah secepat mungkin (race-to-sleep). Meski menyimpan potensi besar, AnandTech menambahkan bahwa kapasitas memori 1GB iPhone 5S sedikit banyak melimitasi performa prosesor itu. Aplikasi iOS juga belum ada yang mampu memanfaatkan tenaga prosesor A7.

Lalu, untuk apa Apple menggunakan prosesor tersebut pada gadgetnya saat ini? Mungkin perusahaan yang disebut AnandTech “berpikir jauh ke depan” itu hendak meningkatkan kemampuan gadget dalam mengerjakan tugas-tugas rumit yang biasa ditangani komputer desktop.

Boleh jadi pula, Apple berencana memindahkan prosesor mobile berbasis ARM buatannya ke lini produk desktop, macam laptop MacBook, seperti dulu prosesor Intel menggantikan PowerPC.

Courtesy : KOMPAS

Ramalan Steve Jobs soal "Truk" Jadi Kenyataan

steve_jobs_ipod

Pada 2008 lalu, pendiri Apple, Steve Jobs, pernah berkomentar soal tren dunia komputer di masa depan. Ketika itu, dia mengibaratkan komputer tradisional alias PC sebagai “truk” dan gadget mobile modern sebagai “mobil”.

“Ketika kita tinggal di negara agraris, semua kendaraan terdiri dari jenis truk karena memang itulah yang diperlukan di pertanian,” ucap Jobs sebagaimana dikutip oleh AllThingsD saat itu.

Tetapi, Jobs melanjutkan bahwa seiring dengan transisi “negara” menjadi lebih bersifat urban dengan tumbuhnya lingkungan perkotaan, jenis kendaraan lain, yaitu “mobil”, akan semakin menggantikan “truk”. Pada akhirnya, mobil kemudian menjadi moda transportasi yang paling dominan.

Analogi Jobs ini tak lepas dari tren di Negeri Paman Sam sana, di mana popularitas truk pikap semakin menurun dengan meningkatnya urbanisasi. Fitur-fitur yang sebelumnya kurang dipandang di kendaraan jenis truk, seperti “power steering” (anggaplah sebagai perumpamaan efisiensi daya) dan daya tahan baterai pun tiba-tiba menjadi sangat penting.

Lima tahun kemudian, maksud pernyataan Jobs tersebut mulai jelas. Minggu lalu, firma riset IDC memublikasikan proyeksinya bahwa pengapalan tablet pada kuartal keempat 2013 akan melebihi angka shipment gabungan PC desktop dan notebook. Pada 2015, angka pengapalan tahunan komputer tablet diprediksi bakal melewati PC pula.

Jenis kendaraan lain, yaitu “sepeda motor” (smartphone) pun, banyak diminati dan populasinya meledak. IDC memperkirakan bahwa pada 2015 nanti angka pengapalan perangkat ini bakal mencapai 1,4 miliar unit di seluruh dunia.

Lalu, apa yang akan terjadi pada “truk”? “Mereka akan tetap ada dan tetap bernilai tinggi, tetapi hanya dipakai oleh segelintir orang,” imbuh Jobs, kembali ketika dia melontarkan kata-kata itu dulu.

Courtesy : Kompas

Pendapatan LinkedIn Kalahkan Apple dan Google

linkedinForProfessionals

Perusahaan riset Statista merilis laporan mengejutkan yang menyebut pertumbuhan pendapatan situs jejaring sosial LinkedIn melampaui Apple, Facebook, dan Google pada tahun 2011.

LinkedIn sebagai salah satu situs jejaring sosial untuk para profesional mengalami pertumbuhan signifikan secara tahunan. Bahkan, pencapaian bisnisnya di tahun lalu tersebut mengalahkan perusahaan teknologi kelas wahid, seperti Apple, Facebook, Amazon, dan Google.

Dalam infografis yang dikeluarkan oleh Statista, pendapatan LinkedIn di kuartal 4-2011  naik 105% dibandingkan dengan kuartal 4-2010. Sementara Apple hanya naik 73%, perusahaan game Zynga naik 59%, Facebook 55%, Netflix 47%, Amazon 35%, Google 25%, Samsung 13%, dan Microsoft 5%.

Sementara pendapatan secara tahunan (fiscal year) di 2011 dibandingkan dengan 2010, LinkedIn mencatatkan kenaikan 115%, Zynga 91%, Facebook 88%, Apple 68%, Netflix 48%. Adapun Amazon naik 41%, Google 29%, Microsoft 8%, dan Samsung 7%.

Namun, laporan itu tidak menjelaskan secara resmi nilai nominal pendapatan masing-masing perusahaan.

22-02-2012_growth_rates

Courtesy : KOMPAS

Cerita di Balik Perseteruan Apple dan Samsung

Apple-vs-Samsung5Babak baru sengketa Apple-Samsung akan kembali dimulai di pengadilan pada 30 Juli ini. Kedua belah pihak sibuk menyiapkan senjata pamungkas. Pada akhir pengadilan yang dipimpin oleh Hakim Lucy Koh itu, akan dijatuhkan vonis yang berpotensi memutarbalikkan dunia consumer electronics. Siapa pun yang kalah akan merugi miliaran dollar AS.

Lalu, apa sebenarnya yang melandasi persengketaan Apple-Samsung sehingga berujung pada puncak konflik seperti sekarang ini? Berikut penjabarannya.



Kapan semuanya bermula?

Apple mengajukan tuntutan hukumnya pada 15 April 2011. Samsung segera melempar tuntutan balik beberapa hari setelahnya, dan kedua kasus tuntutan kemudian digabungkan.

Apa yang mereka ributkan?

Apple mengklaim bahwa Samsung secara sengaja menjiplak desain iPhone dan iPad, berikut kemasannya di produk smartphone Galaxy dan tablet Galaxy Tab. Apple menyiapkan daftar paten yang dilanggar Samsung dan sebuah presentasi grafis yang menunjukkan perubahan dalam desain ponsel Samsung sebelum dan sesudah kehadiran iPhone.

Sebaliknya, Samsung membantah semua klaim Apple dan mengatakan bahwa industri consumer electronics secara rutin mencari inspirasi dari produk-produk di masa lalu. Samsung menyiapkan presentasi grafisnya sendiri untuk melawan tuduhan Apple dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah membuat mock-up ponsel dengan full-touch interface sebelum iPhone memasuki pasar. Untuk balik menyerang, Samsung mengatakan bahwa Apple melanggar sejumlah paten miliknya terkait penggunaan teknologi di ponsel.

Apa yang mereka mau?

Tak lain dan tak bukan adalah uang dan pencekalan terhadap produk yang dituduh melanggar paten. Apple meminta ganti rugi senilai 2,52 miliar dollar AS. Samsung menuntut pembayaran royalti sebesar 2,4 persen dari nilai penjualan tiap produk Apple yang melanggar paten.

Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini?

Informasi-informasi internal perusahaan yang tadinya tidak diketahui oleh publik, termasuk gosip dan cara perusahaan dijalankan. Orang-orang di luar pengadilan, misalnya, telah mengetahui bahwa Apple mencari inspirasi dari desain ponsel Sony ketika merancang iPhone, sementara Samsung telah menghapus sejumlah e-mail “memalukan” yang berisi pujian terhadap “desain iPhone yang indah”.

Kapan dan di mana “perang paten abad ini antara Apple dan Samsung” akan berlangsung?

Pengadilan Negeri AS di San Jose, Senin tanggal 30 Juli minggu depan. Kasus ini terbuka untuk umum. Hakim Koh telah menetapkan waktu 25 jam untuk tiap-tiap pihak dalam menyampaikan dasar tuntutan hukum mereka.

Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengongkosi sengketa hukum ini?

Kedua belah pihak memiliki pasukan pengacaranya sendiri. Dari kasus sebelumnya diketahui bahwa Morrison Foerster yang merepresentasikan Apple memungut biaya rata-rata sebesar 582 dollar AS per jam. Sementara itu, Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan yang mewakili Samsung memiliki tarif 821 dollar AS per jam. Keseluruhan kasus diperkirakan menelan biaya jutaan dollar AS.

Bisakah masalah ini diselesaikan di luar pengadilan?

Sebenarnya bisa, bahkan Hakim Koh sendiri mengatakan bahwa ia akan ikut “merayakan” apabila kedua pihak yang bersengketa memutuskan untuk berdamai sebelum hari Senin. Hal ini masih mungkin dilakukan. Namun, Reuters melaporkan bahwa Apple dan Samsung belakangan telah terlibat pembicaraan tingkat tinggi, tetapi gagal meraih kata sepakat.

Courtesy : KOMPAS

Main Game Android di Windows

Komputer Windows Asus Bisa Jalankan Aplikasi Android

Aplikasi Android di Windows

Aplikasi sistem operasi mobile Google, Android kembali membuktikan “keluwesannya” dapat di-install pada beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebelumnya, aplikasi Android sudah dapat dijalankan di tablet keluaran RIM, Blackberry Playbook yang menggunakan sistem operasi QNX. Tak hanya itu, aplikasi Android sempat dikabarkan dapat berjalan dengan baik di sistem operasi Maemo dan (Apple) iOS.

Setelah berhasil dijalankan di QNX, Maemo, dan iOS, sekarang giliran di sistem operasinya Microsoft. Adalah sebuah perusahaan startup, BlueStacks yang telah berhasil “mengawinkan” Android dan Windows. Ini mereka resmikan dengan merilis software BlueStacks App Player, Rabu (11/10/2011). Software tersebut mampu “menyulap” aplikasi-aplikasi Android dapat dijalankan di Windows.

BlueStacks memposisikan App Player buatan mereka ini sebagai langkah memperluas jangkauan penggunaan aplikasi Android.  Mereka juga merilis sebuah layanan yang memungkinkan sinkronisasi aplikasi Android yang ada smartphone Anda ke desktop Windows Anda.

Meski masih dalam versi alpha atau versi awal, software gratis ini sudah bekerja dengan baik, mampu menghadirkan berbagai aplikasi dan game Android di lingkungan Windows, baik itu di desktop, laptop, ataupun tablet. Selain itu, tidak perlu ada modifikasi sedikitpun dari aplikasi Android yang akan dijalankan di Windows.

Jadi game Android favorit Anda, seperti Angry Birds, Cut The Rope, atau Fruit Ninja dapat dimainkan di komputer Windows Anda. Tak perlu menunggu lebih lama lagi, langsung download saja software-nya di link ini.

BlackBerry Siap Amankan Android dan iOS

BB

BlackBerry meluncurkan solusi keamanan Secure Work Space untuk perangkat iOS dan Android, Selasa (25/6/2013). Ini merupakan solusi keamanan yang menargetkan segmen korporasi agar dapat mengelola atau mengontrol perangkat Android dan iOS karyawan melalui BlackBerry Enterprise Service 10 (BES 10). Dengan Secure Work Space, ponsel Android dan iPhone bisa diaktifkan dalam profil personal, dan profil bisnis. Pengguna dapat mengelompokkan aplikasi dan data dalam kedua profil tersebut.

“Dengan konsol manajemen terpadu, klien kami sekarang dapat melihat semua perangkat yang mereka miliki di jaringan mereka, mengelola perangkat tersebut dan menghubungkan mereka dengan aman,” kata David Smith, Head of Enterprise Mobile Computing BlackBerry, seperti dikutip dari Reuters.

BlackBerry mengklaim Secure Work Space memberi jaminan keamanan aplikasi untuk email, kalender, kontak, pekerjaan, memo, mengedit dokumen, hingga berselancar internet. Bagian teknologi informasi (TI) sebuah perusahaan dapat mengelola data dan aplikasi yang dikelompokan dalam profil bisnis di ponsel karyawan. Namun, bagian TI tak dapat mengakses data dan aplikasi yang dikelompokkan dalam profil personal, termasuk foto, video, game dan sebagainya yang bersifat pribadi.

Layanan ini tak memerlukan konfigurasi VPN atau gateway yang rumit untuk aplikasi yang berada di belakang firewall sebuah perusahaan. BlackBerry menyasar target pengguna dari kalangan perusahaan dan pemerintahan. Di sistem operasi BlackBerry 10, fitur macam ini diberi nama BlackBerry Balance. Bisnis solusi keamanan BlackBerry Enterprise Service 10 (BES 10) diluncurkan pada Januari 2013. Hingga bulan Juni, BES 10 telah digunakan di 18.000 server korporasi. Jumlah ini naik dari 12.000 server pada Mei lalu.

Courtesy : KOMPAS

Perbandingan BlackBerry 10 vs Android, iOS dan WP8

Perbandingan BlackBerry 10 vs Android, iOS dan WP8

Calon pembeli smartphone di 2013 kini memiliki banyak pilihan platform (sistem operasi). Selain perangkat-perangkat Android dan iOS yang menjadi pemain paling dominan, kini juga tersedia alternatif lain berupa perangkat Windows Phone 8 (Nokia Lumia, HTC) dan BlackBerry Z10 yang baru diluncurkan 30 Januari lalu.

Nah, masing-masing platform ini tentu memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing yang membedakannya dari yang lain. Untuk memudahkan Anda dalam memilih, berikut ini daftar singkat perbandingan sistem operasi Android, BlackBerry 10, iOS, dan Windows Phone 8 yang dikutip dari TechRadar.

Tampilan antarmuka

techradar.com Tampilan homescreen Android (paling kiri), Windows Phone 8 (kedua dari kiri), iOS6 (kedua dari kanan), dan BlackBerry 10

Interface sistem operasi iOS yang digunakan perangkat iPhone dari Apple bisa dikatakan tak berubah banyak sejak pertama kali diperkenalkan 2007 silam.

Dibandingkan OS lainnya, tampilan iOS terlihat sederhana dengan deretan icon aplikasi dan folder yang langsung menyambut pengguna.

Tak banyak pula yang bisa dikustomisasi, kecuali hal-hal kecil seperti wallpaper dan letak susunan icon.

Tapi kesederhanaan ini memiliki kelebihannya sendiri karena iOS jadi mudah dipelajari dan dijelajahi, bahkan oleh pengguna yang baru menggunakan smartphone sekalipun.

Di sisi lain, selain deretan aplikasi, Android menambahkan layar homescreen di mana pengguna bisa menempatkan widget dan shortcut aplikasi serta folder. Pengguna pun bisa lebih fleksibel dalam mengatur tampilan sesuai keinginan.

Akan tetapi, tampilan Android bisa berbeda tergantung produsen perangkat yang bersangkutan. Ini karena beberapa produsen handset menambahkan kustomisasi UI mereka sendiri seperti Samsung dengan TouchWiz atau HTC dengan Sense-nya.

Windows Phone 8 dan BlackBerry 10 berada di antara iOS dan Android dalam urusan fleksibilitas antar muka ini.

Pendekatan yang diterapkan Microsoft pada Windows Phone 8 lebih mirip iOS dengan layout yang identik antar perangkat, apapun mereknya.

Homescreen Windows Phone 8 dilengkapi dengan kotak-kotak “Live Tiles” yang mirip widget pada Android, di mana sebuah aplikasi (seperti aplikasi cuaca dan e-mail misalnya) bisa menampilkan informasi dan pesan terkini secara real-time.

BlackBerry menempuh caranya sendiri dengan menerapkan interface yang sarat dengan navigasi melalui gestur jari pengguna. Tak ada  tombol “home” atau “back” yang bisa ditekan, semuanya mengandalkan gerakan tangan.

Untuk layar utamanya, BlackBerry 10 mirip dengan iOS serta Android dengan susunan icon aplikasi yang berderet rapi memenuhi layar.

Pengelolaan pesan (messaging)

techradar.com Messaging pada Android (paling kiri), Windows Phone 8 (kedua dari kiri), iOS6 (kedua dari kanan), dan BlackBerry Hub

Smartphone masih digunakan untuk membuat panggilan suara, tapi kebanyakan pengguna saat ini mungkin lebih banyak berkutat dengan messaging alias pengiriman pesan teks.

Pesan ini pun tak lagi sebatas short text message (SMS) saja. Pada Android misalnya, tersedia banyak aplikasi yang menyediakan layanan messaging di toko Google Play, semacam WhatsApp dan Skype.

Para produsen perangkat Android diberikan kebebasan dalam mengatur banyak hal dalam produknya, termasuk keyboard virtual. Karena itu, pengalamam mengetik di Android bisa berbeda-beda tergantung perangkat yang digunakan.

Akan tetapi, bila tidak puas dengan keyboard standar yang diberikan produsen, pengguna Android bisa mengunduh aplikasi keyboard dari pihak ketiga, misalnya SwiftKey yang populer.

Sebaliknya, iOS hanya mengizinkan pengguna menggunakan keyboard virtual bawaan iPhone. Keyboard virtual pada sistem operasi ini terbilang responsif dan cukup akurat sehingga memungkinkan penggunanya mengetik dengan cepat.

iOS menyediakan aplikasi sms dan e-mail terpisah. Di sampling itu, Apple juga menawarkan aplikasi iMessage lewat iOS yang memungkinkan penggunanya berkirim pesan kepada sesama pemakai iPhone secara cuma-cuma.

Aplikasi messaging pihak ketiga dapat diunduh seperti halnya pada Android dan bisa digunakan lintas platform.

Akan halnya BlackBerry 10, platform ini masih mengandalkan aplikasi chatting populer BlackBerry Messenger (BBM). Sebagai tambahannya, platform terbaru dari produsen smartphone asal Kanada tersebut mengusung fitur BlackBerry Hub yang memusatkan seluruh kegiatan messaging dari semua aplikasi dalam satu tempat.

Pesan Twitter dan Facebook misalnya, bisa ditulis atau dibalas langsung lewat BlackBerry Hub tanpa perlu membuka aplikasi yang bersangkutan (Facebook, Twitter, dan lainnya) sehingga lebih praktis.

Agar penggunanya tidak kebingungan di tengah-tengah serbuan pesan dari berbagai aplikasi, BlackBerry Hub bisa disetel agar menampilkan satu akun saja.

Bagaimana dengan Windows Phone 8? Platform ini mengelola pesan dengan cara lama, yaitu melalui aplikasi-aplikasi terpisah untuk SMS, e-mail, dan third party messaging.

Satu fitur yang baru diterapkan pada sistem operasi mobile milik Microsoft ini adalah Windows Live Messenger yang turut disertakan dalam Skype — yang kini sudah dimiliki raksasa software itu.

Baik iOS, BlackBerry 10, maupun Windows Phone 8 tidak memungkinkan pengguna memasang keyboard virtual pihak ketiga. Hanya Android yang membolehkan hal ini.

Internet

techradar.com Browser Chrome pada Android (paling kiri), Internet Explorer 10 pada Windows Phone 8 (kedua dari kiri), Safari pada iOS (kedua dari kanan), dan BlackBerry 10

Keempat sistem operasi mobile datang dengan browser masing-masing dan mengizinkan pengguna memakai alternatif lain dari pihak ketiga.

Android (versi 4.1, Jelly Bean) kini mengandalkan Google Chrome sebagai peramban internet standarnya. Chrome pada Android adalah versi “ringan” dari Chrome desktop dengan tampilan minimalis yang bersih dan kecepatan tinggi untuk browsing.

Kecepatan browsing pada perangkat Android bisa bervariasi karena perbedaan hardware dari masing-masing produsen. Produk-produk high-end seperti Galaxy S III, Nexus 4, dan One X+ bisa menandingi pengalaman browsing di platform saingan, tapi perangkat yang lebih murah bisa saja tak menawarkan kecepatan yang sebanding.

Lain halnya dengan perangkat iOS yang mengandalkan browser Safari. Sejak awal, iPhone dibuat sebagai produk high-end yang dilengkapi hardware mumpuni. Pengalaman browsing pada paltform ini pun relatif lebih linear, baik pada perangkat lama seperti iPhone 3GS maupun iPhone 5 yang terbaru.

Pada Windows Phone 8, Microsoft membekali platform ini dengan peramban Internet Explorer 10 yang dilengkapi filter phishing dan SmartScreen yang meningkatkan keamanan penggunanya saat berselancar di dunia maya. Fitur-fitur tersebut membuat Windows Phone 8 menjadi salah satu yang terdepan dalam urusan menjelajah internet.

Browser milk BlackBerry 10 sekilas terlihat mirip dengan Internet Explorer. Browser ini menawarkan kecepatan tinggi, Reading Mode, dan dukungan Flash.

Kamera

Microsoft mengoptimalkan aplikasi kamera pada Windows Phone 8 yang kini memiliki tampilan baru yang simpel dan bersih, dengan sebuah tombol menu kecil untuk mengakses bermacam-macam fungsi kamera.

Salah satu fitur unggulannya adalah “Lens”, yaitu kumpulan filter khusus dari pihak ketiga yang bisa dipakai untuk menambahkan efek-efek visual.

blogs.windows.com Fitur Lenses pada Windows Phone 8 memungkinkan penggunna menambah efek-efek visual pada hasil jepretan

Semua perangkat Windows Phone pun wajib menyediakan tombol fisik (shutter button) kamera sehingga memudahkan pengguna dalam meluncurkan aplikasi dan mengambil foto.

Dari kubu Android, Jelly Bean membawa sejumlah perubahan. Aplikasi kamera pada sistem operasi ini lebih gesit dibanding versi sebelumnya dan mengusung sistem review foto yang lebih baik sehingga memudahkan pengguna memilih gambar.

Fitur lainnya yang tersedia pada Android 4.2 adalah Photo Sphere, yang memungkinkan pengguna mengambil foto pemandangan 360 derajat. Hasilnya memang terlihat agak aneh, tapi fitur ini menyenangkan untuk dicoba.

techradar.com Aplikasi kamera pada Android Jelly Bean

phonearena.com Contoh hasil foto yang diambil menggunakan fitur Photo Sphere Android 4.2 (Google Nexus 4)

Ada juga berbagai macam pengaturan fungsi camera seperti white balance dan exposure, berikut mode panorama dan editing foto.

iOS 6 mengusung aplikasi kamera yang sama dengan iOS 5 sebelumnya. Aplikasi ini mengutamakan kemudahan pakai. Semua setting diatur otomatis, termasuk fokus yang lokasinya bisa dipilih dengan menyentuh layar.

Aditya Panji/ Kompas Tekno Tampilan aplikasi kamera pada iOS 6

Apabila diinginkan, perangkat iPhone dapat memfungsikan tombol volume up sebagai shutter button.

Bagaimana dengan BlackBerry 10? Perangkat besutan produsen asal Kanada ini memiliki fitur unggulan berupa “Timeshift” yang memungkinkan pengguna memilih momen yang pas dengan keinginan.

Pernah mengambil group shot beberapa orang dan mendapati satu atau dua ternyata matanya terpejam ketika foto diambil? Dengan Timeshift, pengguna bisa “memutar balik waktu” dan mengubah ekspresi wajah tiap orang dalam foto sesuai dengan momen terbaik ketika senyum mengembang dan mata tidak terpejam.

vcnltd.blogspot.com Fitur TimeShift pada aplikasi kamera BlackBerry 10 memungkinkan pengguna memilih ekspresi yang paling pas dari tiap orang dalam foto

Selain itu, BlackBerry 10 juga memiliki editor gambar built-in. Tombol  volume di samping handset juga bisa dipakai sebagai shutter button, seperti pada iPhone.

Aplikasi

Inilah salah satu aspek terpenting untuk sebuah platform mobile. Soal aplikasi, juaranya jelas adalah Android dan iOS yang menyediakan lebih dari 700.000 judul di toko aplikasi masing-masing.

Dominasi Android dan iOS juga berarti bahwa pengembang-pengembang besar akan mengutamakan produknya untuk dua platform ini.

Windows Phone 8 dan BlackBerry 10 masih tertinggal jauh. Meskipun kedua produsen menekankan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas aplikasi, tetap saja ada judul-judul tertentu yang hanya tersedia di iOS atau Android.

Peta

techradar.com Google Maps pada Android (paling kiri), Nokia Maps pada Windows Phone 8 (kedua dari kiri), Apple Maps pada iOS (kedua dari kanan), dan peta TomTom pada BlackBerry 10

Secara tidak mengejutkan, Android Jelly Bean mengandalkan Google Maps sebagai aplikasi peta default. Fitur-fitur Google Maps versi desktop pun turut diboyong, termasuk Street View, 3D, indoor mapping, turn-by-turn navigation, dan informasi lalu lintas real-time.

Microsoft membuang layanan peta Bing di Windows Phone 8 dan menggantinya dengan Nokia Maps. Fitur-fitur andalannya antara lain navigasi 3D dan layanan Traffic Service Navteq.

Di sisi lain, Apple Maps di iOS 6 mengecewakan  pengguna karena banyak mengandung kesalahan informasi. Begitu buruknya Apple Maps, Tim Cook, CEO perusahaan ini, sampai meminta maaf  dan menyarankan pengguna agar memakai layanan peta lain.

Pada sistem operasi terbarunya, BlackBerry bermitra dengan TomTom untuk menyediakan aplikasi peta. Aplikasi ini cukip detail, tetapi masih belum sebagus Google Maps.

Tampilan yang ditawarkan hanya berupa map view standar, tak ada overlay satelit, Street View, atau Flyover.

Kesimpulan

Sulit untuk menentukan mana yang terbaik di antara platform Android, BlackBerry, Windows Phone, dan iOS karena semuanya tergantung pada kebutuhan masing-masing pengguna.

DIlihat dari sudut pandang kebutuhan ini, mereka yang sudah terlibat dengan ekosistem Apple melalui MacBook, iPad, iPad, atau library iTunes mungkin akan lebih tertarik dengan iOS (iPhone) untuk mendapatkan integrasi antar perangkat yang sangat baik di platform ini.

Tapi, kesederhanaan yang dulu menjadi daya tarik utama iOS sudah mulai kehilangan pesonanya di tengah-tengah serbuan pesaing yang menawarkan banyak hal baru.

Android Jelly Bean menawarkan kebebasan luntuk pengguna yang menginginkan fleksibilitas lebih dalam mengatur perangkat miliknya. Toko aplikasi Android pun menyediakan jumlah judul yang tak kalah banyak dibanding App Store milik Apple, sementara perangkat-perangkat terkini banyak dilengkapi fitur canggih.

Android juga merupakan platform yang paling banyak dipakai sehingga semakin banyak developer aplikasi memilih Android sebagai platform pertama untuk sebuah judul baru.

Pengguna yang baru memasuki dunia smartphone untuk pertama kali harus melirik Windows Phone 8. Tampilan antar mukanya yang simpel membuat platform ini sangat bersahabat dan mudah dipakai oleh semua orang.

Pilihan handset Windows Phone 8 untuk saat ini masih relatif terbatas. Tak ada banyak pilihan smartphone high-end dan mainstream.

BlackBerry 10 masih sulit dinilai karena baru dirilis 30 Januari lalu. Dengan target audience yang spesifik –di samping kalangan bisnis– BlackBerry 10 mungkin akan sulit mencuri konsumen dari Windows Phone 8, apalagi iOS atau Android.

Platform ini menawarkan berbagai hal baru yang menarik, seperti fitur Time Shift pada aplikasi kameranya dan BlackBerry Hub yang memusatkan seluruh kegiatan komunikasi pada satu tempat. Seperti Apple, pilihan handset BlackBerry hanya tersedia lewat satu produsen saja.

Pilihan akhir jelas tetap berada di tangan konsumen. Masih banyak hal selain sistem operasi yang bisa dipertimbangkan sebelum menentukan keputusan, misalnya faktor desain perangkat, fitur yang tersedia, harga, dan lain-lain. Selamat memilih!

Courtesy : KOMPAS

4 Bukti Kemiripan iOS 7 dan Android

iOS-7-concept-Jurgen-Ulbrich-002

iOS 7 telah resmi diluncurkan. Untuk pertama kalinya sejak muncul di iPhone tahun 2007 lalu, sistem operasi mobile besutan Apple ini mengalami perombakan besar-besaran.

Berbagai macam fitur anyar pun ditanamkan untuk membuat iOS 7 lebih relevan dengan kemajuan teknologi gadget mobile saat ini. Apple tak malu-malu belajar dari para pesaingnya dalam menambahkan elemen-elemen baru di sistem operasi tersebut. Sejumlah fitur yang ada pada iOS 7 pun tampak familiar untuk para pengguna perangkat dari platform lain, terutama Android. Ada sedikit kemiripan, jika tidak mau disebut sama, di antara dua sistem operasi ini. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya, seperti dikumpulkan oleh Droid Life.

1. Lock Screen

iso-vs-android
(Gambar: droid-life.com)

Lock screen tak luput dari perombakan yang dibawa iOS 7. Tampilan layar tersebut kini terlihat mirip dengan yang terdapat pada platform Android, dengan penunjuk waktu berukuran besar, live wallpaper, dan efek fading pada icon yang bisa diaktifkan.

2. Control Center

Fitur praktis ini menempatkan sejumlah fungsi penting (seperti WiFi, Airplane Mode, Bluetooth, dan setting kecerahan layar) ke laman khusus yang bisa dipanggil dengan menyapukan jari dari bagian bawah layar agar mudah diakses.

IOS7_Android_Command
Di platform Android, Google baru menambahkan fitur serupa pada Jelly Bean (versi 4.2) yang bisa dimunculkan dengan menyapu dua jari dari bagian atas layar. Sebelumnya, notification bar banyak disediakan oleh custom launcher buatan pihak ketiga.

3. Safari

Browser Safari pada iOS 7 menyajikan tampilan navigasi tabs gaya baru berupa tumpukan window yang disusun vertikal, mirip dengan yang terdapat pada Google Chrome. Safari kini juga menggabungkan kolom search dan alamat URL sehingga pengguna bisa melakukan dua aktivitas tersebut (search dan mengetik alamat website) dari satu tempat.

IOS7_Android_Browser
4. Multi-tasking

iOS 7 mengusung multi-tasking gaya baru untuk platform mobile Apple di mana pengguna bisa mengakses aplikasi-aplikasi yang terakhir dibuka dengan menekan tombol home sebanyak dua kali.

IOS7_Android_Multi

Tampilannya sedikit berbeda dari milik Android, di mana jendela preview aplikasi ditampikan secara penuh dan digeser secara horizontal, bukan vertikal. Selain fitur-fitur yang disebut di atas, masih ada lagi sejumlah hal baru lainnya pada iOS 7 yang agaknya terinspirasi dari platform saingan, seperti tampilan mail client, kalender, update aplikasi otomatis, dan iTunes Radio.

Tak semuanya mirip dengan Android. Integrasi dengan mobil, misalnya, mirip dengan yang konsep serupa yang diusung oleh BlackBerry, sementara tampilan GUI yang “flat” sebelumnya telah digunakan oleh Windows Phone.

Mungkin memang bukan Apple yang memperkenalkan hal-hal tersebut untuk pertama kali. Tetapi, dengan memoles lebih jauh dan memadukannya dengan dukungan ekosistem end-to-end milik Apple, boleh jadi fitur-fitur anyar di iOS 7 itu akan berubah menjadi senjata ampuh melawan platform pesaing.

Courtesy : KOMPAS

Ini Dia Tampilan dan Fitur Unggulan iOS 7

iOS-7-concept-Jurgen-Ulbrich-002

Rumor bahwa Apple akan merombak sistem operasi mobile iPhone dan iPad secara besar-besaran ternyata terbukti benar.

Tak hanya mengusung tampilan baru bergaya “flat”, iOS 7 juga dilengkapi berbagai macam fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan fungsionalitas dan kepraktisan perangkat-perangkat mobile Apple sampil tetap mempertahankan desain simple yang menjadi ciri khasnya.

Apa saja fitur-fitur baru tersebut? Berikut ini daftarnya, seperti dirangkum dari Cnet dan situs resmi Apple.

1. Desain “flat”
Dulu, ketika masih berada di bawah komando Scott Forstall, iOS menganut konsep desain skeuomorphic alias menggunakan tekstur seperti benda-benda fisik tertentu, misalnya pada icon aplikasi Notes yang tampil mirip buku catatan. Kini, tampilan lama itu hilang sudah, berganti icon hasil rancangan baru yang terlihat “rata” tapi tetap familiar.

iOS7 Icons
(Gambar: Apple.com)

2. Control Center dan Notification
Inilah salah satu fitur yang benar-benar baru diterapkan pada iOS7. Control Center yang mirip dengan fitur serupa pada Android bisa diakses dengan menyapukan jari dari bawah layar ke atas menyediakan akses langsung ke fungsi-fungsi yang paling sering diatur, seperti WiFi, Bluetooth, dan Airplane Mode.

iOS7 Control
(Gambar: Apple.com)

Ada juga tool flashlight yang meniadakan kebutuhan untuk aplikasi third party bagi keperluan ini.

Notification diakses dengan menyapukan jari dari atas layar ke arah bawah dan menyajikan notifikasi yang terbagi dalam tiga tab. Tab pertama memuat seluruh alert, yang kedua menampilkan daftar missed call dan messages, sementara tab ketiga yang bernama “Today” mengingatkan pengguna pada jadwal aktivitas harian.

3. Safari gaya baru

Browser default iOS, Safari, kini menggabungkan kolom search dengan URL sehingga pengguna bisa melakukan pencarian dan mengetik alamat website di tempat yang sama, seperti pada browser Google Chrome dan Opera Next.

iOS7 Camera2
(Gambar: Apple.com)

Navigasi tabbed browsing kini juga dipermudah dengan tampilan vertikal yang menyajikan semua tab dari atas ke bawah yang bisa dipilih dengan menyapukan jari. Jumlah tab tak lagi dibatasi hanya delapan. Fitur ini pun mirip dengan yang sebelumnya sudah ada lebih dulu di smartphone Android.

4. AirDrop
AirDrop merupakan layanan file sharing peer-to-peer yang menciptakan jaringan ad-hoc lokal di antara pengguna yang saling berdekatan.


iOS7 Airdrop

(Gambar: Apple.com)

Perangkat dengan iOS7 akan mendeteksi perangkat-perangkat lain (yang juga menggunakan iOS7) dan menampilkan wajah pengguna masing-masing di layar. Untuk berbagi foto, pengguna bisa menekan “wajah” teman di layar. Foto kemudian akan dikirim ke perangkat tujuan dengan WiFi dan Bluetooth.

Pengguna juga memiliki opsi “invisible” yang bisa diakses dari Control Center jika sedang merasa tak ingin berinteraksi.

Sayangnya fitur yang satu ini hanya akan tersedia untuk tiga perangkat terbaru dari Apple, yaitu iPhone 5, iPad generasi ke-4, dan iPad Mini.

5. Fitur kamera baru
Aplikasi kamera pada iOS7 menempatkan semua mode pengambilan gambar yang tersedia di tampilan muka sehingga dapat langsung diakses. Kini terdapat pilihan format panorama, video, dan “segi empat” yang mirip Instagram.

iOS7 Camera2
(Gambar: Apple.com)

Ada juga tombol khusus filter untuk menambahkan efek-efek visual pada foto. Filter ini bisa ditambahkan secara real-time, diaplikasikan di lain waktu, ataupun dihilangkan apabila pengguna berubah pikiran.

6. Multitasking
Akhirnya, gadget mobile Apple bisa menyamai platform lain dalam kemudahan berpindah-pindah antar aplikasi. Daftar aplikasi yang sedang dijalankan bisa diakses dengan menekan tombol home sebanyak dua kali. Untuk menutup aplikasi, pengguna tinggal menggeser “icon” aplikasi yang bersangkutan ke arah atas layar.

iOS7 Multitask

(Gambar: Apple.com)

7. iTunes Radio
Aplikasi iTunes kini menyediakan layanan mirip Pandora, Google Music, maupun Spotify dengan mencakup siaran-siaran radio. Seperti sebelumnya, iTunes akan terikat dengan Apple ID pengguna.

8. Siri yang lebih “pintar”
Aplikasi digital voice assistant pada iOS yang lebih dikenal dengan nama Siri kini mendapat sejumlah fungsi baru, seperti tambahan suara laki-laki di samping suara perempuan pada versi sebelumnya.

Siri pada iOS7 juga mampu mengatur fungsi-fungsi perangkat seperti menaik-turunkan brightness layar, menyalakan Bluetooth, dan lain sebagainya.

9. Facetime Audio
Lebih suka panggilan suara dibanding video? Kemampuan tersebut kini sudah tersedia lewat Facetime Audio yang mentransmisikan suara lewat jaringan WiFi.

10. Update otomatis

App Store kini bisa melakukan update aplikasi secara otomatis. Fitur automatic-update ini bisa dimatikan di layar setting apabila dirasa tidak diperlukan.

Selain deretan fitur yang disebutkan di atas, masih banyak lagi hal baru yang ditambahkan Apple pada iOS7, seperti aplikasi cuaca baru dan photo-sharing melalui iCloud.

Sayangnya, pengguna yang tertarik upgrade harus bersabar menunggu lebih lama lagi karena iOS7 disebutkan baru akan tersedia sekitar kuartal ketiga tahun ini. Apple pun belum menyebutkan tanggal pasti untuk ketersediaannya.

Courtesy : KOMPAS

iPhone Bekas Laku Keras

iphone_5s

KOMPAS.com — Soal menumbuhkan minat konsumtivisme, Apple adalah ahlinya. Produsen gadget yang bermarkas di Cupertino ini berhasil membuat konsumen rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli produk seperti iPhone 5.

Namun ternyata, seperti dilansir oleh Bloomberg Businessweek, smartphone Apple yang sedang “hot” justru bukan iPhone 5, melainkan model-model lawas seperti iPhone 4 dan 4S second hand alias bekas pakai.

Bisnis jual beli  perangkat iPhone bekas dilaporkan mengalami booming di pasar negara-negara berkembang yang sensitif terhadap harga. Saking besarnya volume penjualan iPhone bekas, sejumlah retailer seluler di Amerika Serikat kini berlomba-lomba menawarkan trade-in iPhone lama untuk konsumen di negeri Paman Sam.

T-Mobile, misalnya, membuka program tukar tambah iPhone 4 dan 4S dengan iPhone 5 senilai harga perangkat ketika dibeli, sementara AT&T memberi harga 200 dollar AS untuk satu unit iPhone 4S atau sama dengan harga iPhone 5 versi 16 GB (dengan kontrak).

iPhone bekas yang didapat lalu dipoles oleh kontraktor semacam ERecyclingCorps dan Brightstar untuk menghilangkan cacat fisik dan menghapus data. Setelah itu, barulah iPhone bekas disalurkan ke distributor-distributor untuk dijual kembali, biasanya di wilayah Asia.

Saat ini hanya 15 persen pengguna ponsel yang menjual ponsel lama sebelum membeli model baru. Namun, angka tersebut diperkirakan bakal bertambah seiring dengan semakin banyaknya pengguna yang menyadari keuntungan dari menjual ponsel lawas.

Israel Ganot, CEO perusahaan retailer Gazelle, salah satu pemain di bisnis jual beli iPhone bekas ini, mengatakan bahwa  nilai penjualan iPhone second-hand perusahaannya bakal meningkat dua kali lipat menjadi 100 juta dollar AS tahun 2013.

Gazelle mengkapalkan hampir setengah dari produk-produknya ke reseller tingkat regional yang bermarkas di Hongkong, China.

“Keinginan konsumen di Amerika Serikat untuk mengikuti tren, bersama dengan pertumbuhan yang sangat tinggi di pasar-pasar negara berkembang telah menciptakan peluang yang luar biasa,” ujar Ganot yang menawarkan harga beli 210 dollar AS untuk sebuah iPhone 4S 32GB melalui situs Gazelle. Smartphone tersebut biasanya dijual kembali seharga 450 dollar AS.

Pedang bermata dua

Apple sendiri selaku produsen iPhone selama ini menganggap bisnis jual beli iPhone bekas sebagai batu sandungan karena menyaingi penjualan barang baru.

Meski begitu, tak ubahnya sebuah pedang bermata dua, booming iPhone bekas juga membantu Apple menghadapi dua masalah sekaligus, yaitu mengosongkan stok iPhone 5 di Amerika Serikat dan memberikan tawaran iPhone berharga terjangkau untuk konsumen di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Tanpa iPhone bekas di wilayah-wilayah ini, Apple akan semakin sulit bersaing dengan smartphone Android yang kini sudah menguasai 59 persen pasar global, dibandingkan porsi Apple sebesar 19 persen.

“Ini ibaratnya win-win solution buat Apple. (iPhone bekas) Membantu melawan serbuan Android,” ujar analis NPD Group Stephen Baker.

Apple juga dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah iPhone versi murah yang dibuat dari bahan plastik demi melebarkan sayap ke segmen di luar “premium” yang ditempati produk iPhone selama ini.

“Apple belum punya produk kelas menengah. (iPhone versi murah) adalah cara untuk membuka ekosistem mereka untuk audiens yang lebih luas,” jelas Presiden grup trade-in Brightstar Bela Lainck.

Namun, Stephen Baker dari NPD berpendapat bahwa, dengan adanya booming penjualan iPhone bekas, hal tersebut sebenarnya tak perlu dilakukan.

“Mengapa repot-repot membuat sesuatu yang di bawah standar? Apple sudah punya iPhone versi low-end, namanya iPhone 4 dan 4S,” tukas Baker.

Mengapa Layar Ponsel Android Lebih Besar dari iPhone ?

iOS-7-concept-Jurgen-Ulbrich-002

Apple nampak tak pernah memperluas dimensi layar iPhone. Sedari dulu, Apple selalu meluncurkan iPhone dengan ukuran layar 3.5 inci. Sementara banyak smartphone Android yang memiliki layar dengan ukuran lebih besar.

Layar 3.5 inci untuk iPhone dirasa ideal oleh Apple. Karena, ukuran layar yang tidak terlalu besar itu mempermudah navigasi bisa dilakukan dengan satu tangan. Misalnya, saat sedang mengakses Google Maps di iPhone, ibu jari Anda akan dapat meraih semua area layar. Masuk akal, memang…

Lalu, mengapa para vendor Android tidak menerapkan cara berpikir Apple ini? Mengapa sekarang malah banyak smartphone Android berlayar 4.3 inci? Bahkan, ukuran ini menjadi standar untuk layar smartphone yang dibekali spesifikasi mumpuni.

Ada dua pendapat menarik tentang hal ini.

Argumen Antarmuka

Pertama, pendapat dari Jin Kim, seorang pengembang aplikasi Android yang tersohor di Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Google dan produsen Android hendak meningkatkan resolusi layar hingga mencapai 1280×720 pixel. Ini menjadi salah satu kunci untuk menandingi iPhone yang punya layar retina (retina display) beresolusi 960×640 pixel (dengan kerapatan 326 ppi).

Menurut Kim, cara kerja antarmuka (user interface) Android dalam melakukan rendering teks dan grafis sama seperti sistem operasi komputer desktop yakni Windows, Mac OS, dan Linux. Jika resolusi dinaikkan, maka tampilan antarmuka teks serta tombol-tombol grafisnya akan mengecil. Karena itulah, ukuran layar dan resolusi smartphone Android harus dibesarkan agar teks dan tombol grafisnya tidak menjadi kecil, serta tidak mengurangi kenyamanan bernavigasi. Begitu juga dengan kerapatan pixel per inci (ppi) jika dinaikkan menjadi 320 ppi.

Cara kerja ini berbeda dengan cara kerja antarmuka dalam sistem operasi iOS pada iPhone, yang telah menggunakan teknologi layar retina. Dengan menaikkan resolusi layar iPhone, Apple bisa meningkatkan kejelasan dan ketajaman tampilan antarmuka tanpa membuatnya jadi lebih kecil.

Kendati demikian, sudah ada beberapa smartphone Android yang kualitas kerapatan pixelnya telah menyaingi kejelasan dan ketajaman layar retina pada iPhone. Salah satunya adalah HTC Rezound.

Argumen Chipset

Pendapat kedua yang melengkapi alasan mengapa layar smartphone Android didesain lebih besar, datang dari John Gruber, blogger sekaligus penulis teknologi dari AS. Menurutnya, layar smartphone Android dibuat besar untuk mengakomodasi teknologi Long Term Evolution (LTE). LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi berbasis GSM atau HSDPA.

Bentuk fisik chipset LTE saat ini masih terbilang besar. Hal ini mengharuskan vendor membuat baterai dengan dimensi cukup besar, agar kapasitas dayanya juga makin tinggi.

Masalahnya, vendor tidak mungkin menambahkan dimensi ketebalan baterai, yang ditambah adalah dimensi tinggi dan luas baterai. Alhasil, permukaan layar pun dibuat lebih luas menyesuaikan ukuran baterai tersebut. Karena saat ini bukan lagi jamannya smartphone berdimensi tebal.

Argumen Gruber ini banyak menuai kritik. Pasalnya, banyak vendor mendesain smartphone Android berukuran 4 inci, namun belum disematkan chipset LTE.

Kebutuhan chipset LTE yang terus meningkat, diprediksi akan membuat ukuran chipset tersebut jadi makin kecil. Para vendor pun berlomba untuk mendesain baterai kecil dan tipis dengan kapasitas daya tinggi.

Sekarang, tinggal bagaimana Anda menilainya. Tak jadi masalah jika Anda mengasosiasikan layar besar dengan kualitas detil ketajaman yang tinggi.

Tak jadi masalah pula jika Anda enggan ambil pusing dengan ukuran layar. Yang penting, smartphone membantu produktivitas sehari-hari.

Courtesy : KOMPAS

Akhirnya, Windows 7 Kalahkan XP

Windows 7

Windows 7 kini menjadi sistem operasi paling populer untuk perangkat komputer pribadi. Untuk kali pertamanya, Windows 7 mampu mengalahkan Windows XP.

Penelitian Net Applications pada bulan Agustus lalu, mencatat Windows 7 berhasil meraih pangsa pasar 42,76% di dunia, lalu dibayang-bayangi oleh Windows XP sebesar 42,52%. Windows Vista menempati peringkat 3 dengan raihan 6,15%. Posisi empat dan lima ditempati sistem operasi milik Apple, yakni Mac OS X 10.7 sebesar 2,45% dan Mac OS X 10.6 dengan 2,38%.

Dari penelitian yang dilakukan Net Applications, butuh waktu tiga tahun bagi Windows 7 untuk menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan. Selama ini, Windows 7 selalu kalah dengan Windows XP yang terbilang tua, berumur 11 tahun.

Windows 7 sendiri diluncurkan Microsoft pada Oktober 2009. Ia akan segera diganti oleh Windows 8, yang rencananya rilis pada 26 Oktober mendatang.

Courtesy : KOMPAS

iOS 7 Bawa Perubahan Total ke iPhone

iOS-7-concept-Jurgen-Ulbrich-002

KOMPAS.com — Sistem operasi mobile iOS versi 7 untuk perangkat iPad, iPhone, dan iPod Touch secara resmi diumumkan oleh Apple. Versi ini mengalami perubahan besar dalam sejarah sistem operasi mobile Apple.

“iOS 7 adalah perubahan terbesar untuk iOS sejak diperkenalkannya iPhone. Ini dikemas dengan banyak fitur baru, dan tampilan antarmuka baru yang menakjubkan,” kata CEO Apple Tim Cook dalam konferensi pengembang aplikasi World Wide Developer Congress (WWDC) 2013, Senin (10/6/2013).

Tampilan baru di iOS 7 meliputi desain ikon dengan warna baru yang terkesan datar, jenis huruf ramping, tampilan slide to unlock yang baru (dari bawah), begitu juga dengan panel sistem kontrol dan pusat notifikasinya.

Dengan ini, ikon menu kalender, telepon, pesan, Game Center, dibuat lebih bersih. Bar untuk menandakan kekuatan sinyal seluler diganti dengan serangkaian titik-titik.

Apple juga memberi akses cepat ke beberapa fitur dan fungsi yang umum digunakan, seperti pengaturan Wi-Fi, Bluetooth, kecerahan, modus penerbangan, dan lain-lain.

Tampilan aplikasi kamera juga mengalami pembaruan tampilan, serta ada pilihan filter foto. Apple juga memperbarui aplikasi pemantau harga saham dan cuaca.

Selain itu, aplikasi browser Safari ditingkatkan fiturnya agar lebih nyaman dalam berselancar internet, seperti navigasi berbasis gestur. Kolom pencarian di Safari telah hilang. Kini, Anda dapat melakukan pencarian konten internet langsung dari kolom alamat web.

Di acara itu, iOS juga didemokan untuk tampil pada perangkat dashboard mobil. Beberapa merek, seperti Ferrari atau Honda dikatakan akan mendukung hal ini.

iOS 7 versi developer akan tersedia segera, sedangkan untuk pengguna akan tersedia menjelang akhir tahun (musim gugur di AS). Nantinya perangkat yang akan bisa menggunakan iOS 7 termasuk iPhone 4 ke atas, iPad 2 ke atas, iPad Mini, dan iPod Touch generasi ke-5.