UB Adakan Wisuda Periode VIII 2013/2014 Pada Sabtu (16/8)
Sebagai perguruan tinggi terbesar dan berkualitas di Indonesia,Universitas Brawijaya (UB) membimbing para lulusannya agar siap bersaing di dunia kerja. Bimbingan tidak hanya dilakukan dalam bentuk akademik tapi juga non akademik seperti entrepreneur atau wirausaha.
Universitas Brawijaya sangat mendukung upaya mahasiswa dalam menciptakan lapangan kerja. “Lebih baik menciptakan lapangan kerja dibandingkan mencari pekerjaan”. Demikian kalimat yang sering disampaikan Rektor kepada para alumni pada saat upacara pelepasan.
Upaya dan kerja keras yang selama ini dilakukan UB, mulai dari mengadakan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan mengikutsertakan mahasiswa pada ajang kompetisi nasional dan internasional ternyata membuahkan hasil.
Banyak dari mahasiswa mampu menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang bersifat aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula yang sudah mendaftarkan Paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk produknya.
Sebut saja, Alat Kontrol Bagi Supir Bus yang Nakal (LAKBAN) karya mahasiswa Fakultas Teknik UB yang lolos dalam kompetisi The 2nd International Innovation, Design and Articulation (i-IDeA2014) Malaysia, saat ini sedang dalam pengajuan proses Paten melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB. Sementara itu, Emergency Reporter on Underwear (ERROR ) karya mahasiswa FTP dan FT yang sudah lolos Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI bidang Karsa Cipta (PKM-KC) diharapkan mampu mengurangi tingkat kekerasan yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) .
Tidak hanya mahasiswa yang mampu berkarya, beberapa waktu yang lalu tim laboratorium Bio sains UB juga berhasil menciptakan alat pendeteksi dini Diabetes Melitus (DM) bernama Kit Diagnostik (produk rapid test autoimmune) GAD 65. Kit Diagnostik merupakan salah satu produk unggulan Laboratorium Biosains UB hasil kerjasama dengan PT Biofarma Bandung yang siap di launching tahun ini. Produk tersebut berfungsi untuk deteksi dini bagi pasien DM Tipe 1 berbasis Reverse flow Immuno chromatoghraphy: RAPID TEST Autoimmunue Marker autoantibodi GAD65 yang merupakan kit diagnostik dini untuk penyakit diabetes.
Salah satu tim peneliti, Prof. Dr. Aulanniam, drh. DES mengatakan bahwa Kit Diagnostik yang siap dipasarkan mempunyai harga yang bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Selain membekali mahasiswa dengan kemampuan wirausaha , UB juga membantu lulusan lewat Job Placement Center (JPC). JPC UB akan membantu menyalurkan para alumni dan mempersiapkan alumni dalam menghadapi dunia kerja. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain dengan mengadakan Job Fair dan mengadakan pelatihan seperti training menulis lamaran kerja.
Memberikan bimbingan kewirausahaan dan membangun JPC merupakan upaya UB dalam mempersiapkan alumninya di masyarakat. Sesuai dengan kualifikasi perguruan tinggi atau program studi yang bagus itu lulusannya enam bulan sudah terpakai di masyarakat.
“Kita ini kan seperti pabrik, sehingga perguruan tinggi sekarang tidak hanya bertugas memproduksi aja. Setelah lulus kita tidak boleh membiarkan saja, maka kita harus menjual ke masyarakat. Kampus tidak hanya meluluskan tapi membantu mencari pekerjaan sehingga masa tunggu menjadi lebih cepat,”kata Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
Selain itu, Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS dalam pidatonya dihadapan para wisudawan mengatakan bahwa lulusan diharapkan mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif dan inovatif, sebagai pelopor dan penggerak pembangunan.
“Untuk itu, saudara harus mempersiapkan diri dengan baik, agar kehadiran Saudara ditengah-tengah masyarakat dapat diterima dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang sedang membangun ini,” katanya.
Dengan bekal IPTEK serta berbagai bekal kecakapan hidup yang diterima selama kuliah, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pembangunan, mengajak masyarakat untuk menatap hari esok yang lebih baik, yakni melalui ide-ide cemerlang untuk menggali potensi yang belum tertangani serta memecahkan berbagai permasalahan yang ada di negara kita.
“Inilah yang didambakan oleh UB yang menetapkan arah pengembangan dirinya menuju “Entrepreneurial University” yaitu suatu universitas yang mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya bisa mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Prof Bisri.
Pada Pelaksanaan Wisuda Program Vokasi, Sarjana , dan Pasca Sarjana Periode VIII Tahun Akademik 2013/2014, UB meluluskan sebanyak 1051 mahasiswa dengan nama-nama wisudawan Terbaik untuk setiap Program dan di Fakultas dengan kriteria IPK tertinggi dan lama studi tercepar, sebagai berikut: pertama, Program Sarjana: Ramadhanif Condro Wibowo, S.E. (FEB); Windy Permata Anggun, S.H. (FH); Achmad Khotim, S.AB. (FIA); Dwi Ratih A N, S.P (FP); Safitri, S.Pt (FPt); Paramita Dwi Putri Pranyata, S.T. (FT); dr. Christian Surya Eka Putra, S.Ked (FK); Erna Wijilestari, S.Pi (FPIK); Syarifa Elfira, S.Si (FMIPA); Nur Aulya F, S.TP (FTP); Yuventine Maya Diasmara, S.IP (FISIP); Izzatur Rahmaniyah, S.S (FIB); Samha Sholikhatin, S.Kom (PKH); Faldy Hildan Feizar, S.Kom (PTIIK). Pascasarjana Angky Wahyu Putranto, M.P dan Dr. Ir. Anis Rosyidah, MP. Program Pendidikan Vokasi Christian Dian, A.Md.
From : Prasetya Online