7 Fitur Unggulan Galaxy S4

SONY s4

Samsung resmi memperkenalkan smartphone Android andalan terbarunya, Galaxy S4, di New York, Amerika Serikat, pada 14 Maret 2013 waktu setempat.

Selain dilengkapi dengan spesifikasi yang mumpuni, Samsung mempersenjatai produk ini dengan berbagai fitur baru dari segi aplikasi, seperti S Translator, Air Gestures, Smart Pause, Smart Scroll, dan S Health.

Berikut beberapa penjelasan fitur Galaxy S4, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (15/3/2013).

1. S Translator

LB_1939

(Source: The Verge)

Seperti namanya, fitur ini mampu menerjemahkan berbagai pesan yang terdapat di email, SMS, dan layanan chatting ChatOn. Total, layanan ini mendukung 10 bahasa.

2. Air Gestures

Fitur tersebut mengizinkan penggunanya untuk menggulirkan layar, tanpa harus menyentuh layar. Cukup taruh jari tidak jauh dari layar, sapukan jari, kemudian layar secara otomatis akan berpindah.

Fitur ini mirip dengan yang dimiliki oleh keluarga Galaxy Note. Bedanya, si pengguna tidak membutuhkan stylus S Pen untuk melakukan fitur ini di Samsung Galaxy S4.

3. Smart Pause

Fitur yang satu ini mendeteksi mata penggunanya. Fitur tersebut mampu menghentikan untuk sementara (pause) video yang ditonton, apabila pengguna sedang menatap atau melihat ke arah lain.

4. Smart Scroll

Informasi mengenai fitur Smart Scroll sempat bocor sebelum Samsung Galaxy S4 resmi diperkenalkan. Fitur tersebut mengizinkan penggunanya untuk menentukan ke mana layar akan bergulir hanya dengan menggunakan mata.

Sebagai contoh, saat pengguna sedang membaca sebuah artikel dan pandangan mata mereka berada di ujungnya, aplikasi canggih ini secara otomatis akan menggulirkan layar ke bawah untuk menampilkan paragraf selanjutnya.

5. S Health

LB_2131

(Source: The Verge)

Fitur tersebut akan membantu pengguna untuk memonitor kesehatannya. Galaxy S4 dapat dihubungkan dengan berbagai alat kesehatan untuk memantau berat badan, tekanan darah, dan juga detak jantung.

Galaxy S4 sendiri sudah dilengkapi dengan pedometer yang dapat membantu penggunanya untuk menghitung jumlah langkah setiap harinya.

6. Group Play

Ada berbagai fungsi yang ditawarkan oleh fitur ini. Pengguna dapat melakukan sinkronisasi lagu dan foto antar sesama pengguna Galaxy S4 melalui fitur tersebut.

Pengguna juga dapat bermain game multiplayer, selama aplikasi game mendukungnya. Pada saat peluncuran produk tersebut, sudah ada dua game yang sudah mendukung fitur ini, yaitu Asphalt 7 dan Gun Bros 2.

7. Dual Camera
LB_1865
(Source: The Verge)

Pengguna dapat merekam video atau mengambil gambar dengan menggunakan dua kamera sekaligus yang terdapat di Galaxy S4.

Courtesy : KOMPAS

9 Sensor Pintar di Samsung Galaxy S4

SONY s4

Bukan perangkat andalan namanya kalau tidak dijejali macam-macam fitur unggulan. Samsung pun membekali smartphone premium terbarunya, Galaxy S4, dengan aneka kemampuan unik yang sebagian berkaitan dengan pendeteksi gerak anggota tubuh untuk dipakai sebagai input.

Contohnya, seperti fitur Air Gesture yang memungkinkan pengguna melakukan scrolling dengan sapuan tangan tanpa menyentuh layar. Ada juga Smart Pause yang akan menghentikan pemutaran video ketika pengguna mengalihkan pandangan dari ponsel, lalu melakukan resume playback begitu pengguna kembali memandang layar.

Nah, fungsi-fungsi tersebut tentu membutuhkan serangkaian sensor khusus yang bisa mendeteksi gestur terkait. Apa saja sensor yang ditanamkan Samsung pada Galaxy S4? Berikut daftarnya.

1. Sensor suhu/ kelempaban udara. Ditempatkan di lubang kecil di bagian bawah, sensor ini dipakai untuk menampilkan tingkat kenyamanan optimal untuk pengguna yang ditampilkan melalui aplikasi S-Health.

2. Akselerometer. Sensor yang satu ini umum dipakai di smartphone dan bisa digunakan sebagai pasometer untuk menghitung langkah. Galaxy S4 juga memiliki barometer yang mampu mengukur tekanan udara. Gunanya, untuk menghitung pembakaran kalori saat pengguna berolahraga, sesuai kondisi tekanan atmosfer dan ketinggian.

3. Sensor RGB. Diletakkan pada bagian kiri atas layar, sensor ini mendeteksi cahaya dari lingkungan sekitar untuk mengatur tingkat kecerahan dan ketajaman layar agar nyaman untuk pengguna dalam berbagai keadaan.

4. Sensor jarak (proximity). Digunakan untuk mematikan layar ketika wajah pengguna berada di dekat smartphone. Ini mencegah input yang tidak diinginkan ketika pengguna memakai Galaxy S4 untuk menelepon.

5. Pengenalan wajah lewat kamera. Inilah teknologi yang menjadi dasar fitur Smart Pause.

6. Gyrosensor. Dikombinasikan dengan pengenalan wajah, sensor yang mendeteksi sudut kemiringan perangkat ini memungkinkan scrollling layar hanya dengan menggerak-gerakkan Galaxy S4 ke arah yang dikehendaki.

7. “Finger Hovering”. Ini adalah teknologi yang mengukur perubahan arus listrik ketika jari pengguna berada di dekat layar. Dengan demikian, pengguna bisa melihat tampilan e-mail, S-Planner, galeri foto maupun video tanpa membuka aplikasi, cukup dengan melayangkan jari di atas icon yang bersangkutan.

8. Voice recognition. Teknologi pengenalan suara Galaxy S4 digunakan antara lain untuk fitur penerjemah bahasa S Translator. Fitur navigasi S Voice Drive juga memakai fungsi ini, dikombinasikan dengan GPS dan sensor geomagnetik.

9. Terakhir, Galaxy S4 juga dibekali dengan Optical Character Recognition (OCR) yang bisa dipakai untuk membaca teks dan mengenali keterangan-keterangan khusus seperti halaman web, nomor telepon, dan QR code.

Courtesy : KOMPAS

Dipatenkan, iPhone Bakal Gunakan Sensor Wajah ?

hero_iphone4-5_wide_01

Apple Inc. terus melakukan inovasi. Seakan tak mau kalah dari pesaingnya, Apple buru-buru mendaftarkan sebuah paten teknologi yang menggunakan sensor wajah. Perusahaan yang berpusat di Sillicon Valley ini menyebut paten teknologi di masa depan sebagai “kontrol perangkat komputasi pribadi menggunakan deteksi wajah dan pengenalan”.

Apple tampaknya berniat menggunakan teknologi ini untuk produk iPhone di masa depan. Sebab, paten teknologi ini akan menjadikan wajah bertindak sebagai kata sandi untuk beberapa fitur seperti panggilan telepon, menerima e-mail, maupun aktivitas ponsel lainnya. Tak hanya itu, tingkat keamanan produk ponsel pintar Apple juga akan lebih aman.

Sensor pengenalan wajah ini bekerja untuk mendeteksi wajah pemiliknya. Dimulai dengan memindai wajah pengguna untuk merekam semua fitur yang unik, seperti tekstur, warna, ukuran, dan bentuk. Pengguna juga bisa menjalankan proses yang sama untuk orang lain yang diizinkan untuk menggunakan iPhone miliknya.

Untuk panggilan masuk, ponsel akan memindai wajah Anda untuk memastikan apakah cocok dengan yang terekam. Dengan kata lain, mencocokkan apakah penerima panggilan adalah pengguna yang berwenang dan sesuai dengan sensor wajah. Jika cocok, Anda bisa menerima panggilan masuk dan ponsel akan menampilkan layar panggilan masuk seperti biasa. Jika tidak, ponsel akan tetap dalam mode terkunci dan hanya terdengar nada deringnya saja.

Keamanan yang sama juga berlaku untuk e-mail yang masuk. Ketika pengguna menatap wajahnya di layar iPhone, ponsel akan mendeteksi dan menampilkan e-mail. Sensor wajah ini bisa digunakan untuk menyembunyikan atau memblokir pesan terbaru.

“Teknologi ini kemungkinan besar akan digunakan oleh Apple pada perangkat ponselnya. Namun, Apple juga berpikir akan menggunakannya pada perangkat lain, termasuk pada televisi, PDA, dan komputer,” demikian yang tertulis pada laman CBS News yang mengutip Apple Insider, Rabu, 4 Desember 2013.

Meski paten telah disetujui, bukan berarti teknologi ini akan segera menjadi kenyataan. Sebelumnya Apple telah selangkah lebih maju dengan evolusi sandi dengan memperkenalkan sensor sidik jari pada perangkat iPhone 5S. Sensor pengenalan wajah sebelumnya sudah lebih dulu digunakan pada produk lain, seperti Kinect Microsoft dan Playstation Sony.

Courtesy : Tempo

Ketika Apple, Google dan Intel Berlomba Kembangkan Teknologi Kontrol Gerak

intel-google-apple

Sejumlah nama besar di industri teknologi informatika, seperti Apple, Intel, dan Google disinyalir bakal secara agresif memperluas kehadiran mereka di industri kontrol gerak dengan mengakuisisi perusahaan yang bermain di sektor tersebut.

Sebagaimana diketahui, Apple baru-baru ini telah mengakuisisi sebuah perusahaan pengembang sensor 3D yang berbasis di Israel, bernama PrimeSense.

Sementara Google, pada bulan Oktober lalu juga telah melakukan hal yang sama, yaitu membeli Flutter, sebuah perusahaan pengembang kontrol gerakan.

Bagaimana dengan Intel?

Pasca mengumumkan investasi sebesar 100 juta USD untuk mengembangkan teknologi kontrol gerak pada pertengahan 2013 lalu, Intel seperti diberitakan DigiTimes, juga telah mengambil alih Omek, sebuah perusahaan pengembang teknologi pelacak dan sensor gerakan. Bahkan, vendor chipset papan atas itu juga disebut-sebut telah membeli perusahaan pengembang teknologi pengenal suara yang berbasis di Spanyol bernama Indisys.

“Selama ketiga pengembang itu masih memiliki cukup uang tunai, sejumlah pengamat pasar memperkirakan perusahaan tersebut untuk terus memperkuat R&D teknologi mereka melalui akuisisi di masa yang akan datang,” demikian tulis DigiTimes dalam laporannya.

Sebagai informasi tambahan, PrimeSense yang diambil alih Apple sebelumnya diketahui telah bekerja sama dengan Microsoft untuk menyediakan teknologi kontrol gerakan untuk Kinect.

Courtesy : Tabloid Pulsa