How Writing Makes Me Happy

3165_menulis_memberi_makna_pengalaman_harian

Sesungguhnya setiap orang bisa menulis. Tidak dibutuhkan bakat luar biasa untuk bisa menulis. Menulis marupakan sebuah keterampilan yang bisa dipelajari. Ada deskripsi, ada definisi, ada teori yang artinya merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Maka, menulis merupakan keterampilan yang bisa dipelajari. Paradigma jika menulis hanya bakat, berkah, atau hanya bisa dilakukan segelintir orang adalah keliru, menurut saya lho.

Saya selalu bilang bahwa menulis itu bukan bakat. Menulis bisa dilakukan oleh semua orang tanpa kecuali. Jika bisa berbicara, maka pasti bisa menulis.

Tips dari saya untuk mengekspresikan diri lewat tulisan:

  • Know your passion and dreams. Saya selalu bersemangat saat menuliskan tentang sesuatu yang saya suka dan menuliskan tentang mimpi saya. Buku saya yang kedua, Je M’appelle Lintang, berisi luapan mimpi-mimpi saya untuk sekolah fashion design di Paris, dan buku itu adalah salah satu buku paling favorite bagi saya dan banyak pembaca.
  • Gali pengalaman di masa lalu. Bicaralah dengan keluarga atau teman lama, minta mereka menceritakan hal-hal mengenai Anda di masa lalu yang mungkin Anda sendiri sudah lupa. Pengalaman dan cerita menarik itu akan bisa menjadi bahan tulisan yang menarik.
  • Amati lingkungan sekitar dari sudut pandang yang berbeda. Belajar untuk lebih peka dan melihat cerita di balik setiap hal yang kita temui. Sesederhana memperhatikan kasir di supermarket. Apakah wajahnya terlihat lelah dan cemberut? Apa yang terjadi di rumahnya tadi malam? Apakah ia bertengkar dengan suaminya? Mungkinkah masalah ekonomi? Kira-kira apa solusinya? Dari sini Anda sudah bisa membuat tulisan yang menarik.
  • Banyak Membaca. Setiap orang memiliki ide atau gagasan sendiri, dan semakin banyak membaca ide dan pemikiran orang lain lewat buku, semakin kaya pula tulisan yang bisa kita hasilkan.
  • Last but not least, inti dari tips menulis itu akhirnya cuma satu: Anda harus mulai menulis. Sekarang juga. Saya selalu membawa laptop ke tempat favorite saya untuk menulis, yaitu di cafe yang tenang dengan sayup-sayup lantunan musik jazz. Tapi bukan berarti, di sela kemacetan lalu lintas Jakarta, saya tidak bisa menulis. Sudah ada smartphone yang memungkinkan kita menuliskan ide-ide di kepala, atau bahkan menuliskan satu artikel penuh, tanpa hambatan.

Courtesy : Republika dan Acer site

Pentingnya Menulis Jurnal untuk Evaluasi Diri

evaluasi-diri

Mendekati akhir tahun kebanyakan dari kita sudah mulai ‘galau’ memikirkan apa saja yang sudah kita lakukan pada tahun ini. Dan tentunya kalau mengingat-ingat dengan memori kita yang terbatas, sudah nggak ke-track lagi apa saja yang terjadi sepanjang tahun 2013. Padahal, untuk mulai mengevaluasi diri, kita harus tahu apakah kegiatan yang sudah kita lakukan sesuai dengan rencana kita sebelumnya (jika sempat membuat resolusi tahun lalu), atau apakah kegiatan kita sudah membuat kita berkembang menjadi orang yang lebih baik lagi. Di saat seperti inilah, membuat jurnal, seperti menulis blog secara rutin menjadi penting.

Setiap akhir tahun, saya akan rutin mengecek arsip blog saya untuk evaluasi diri. Saya punya 2 blog (oke, sebenarnya ada banyak, tapi mari kita anggap saya punya 2 blog yang paling utama). Blog pertama adalah tempat saya menulis journal of expertise, berisi tips dan pengalaman yang menyangkut keahlian saya seperti menulis dan berbisnis, isinya lebih profesional. Blog kedua berisi journal of reaction, tempat saya menulis secara rutin setiap harinya, tulisannya lebih pendek dan spontan, tentang orang-orang yang saya temui, reaksi saya terhadap hal yang saya lihat, rekaman reaksi pembaca terhadap tulisan saya, hingga curhatan-curhatan manusiawi lainnya :D

Dari kedua blog ini, saya bisa menelusuri dari bulan ke bulan dan mengevaluasi yang sudah saya lakukan di bidang-bidang yang penting bagi diri saya seperti:

  • Bisnis yang saya jalankan
  • Jumlah buku yang saya tulis
  • Sharing yang saya lakukan kepada masyarakat
  • Impact kegiatan saya terhadap orang lain
  • Penghargaan yang diberikan pada saya
  • Hobi dan kesenangan
  • Agama dan spiritualitas
  • Penghasilan dan pengaturannya
  • Kesehatan dan kebugaran
  • Hubungan dengan orang-orang terdekat
  • Langkah menuju mimpi berikutnya

Menambahkan tags yang relevan pada blog post kita akan sangat membantu dalam mengukurnya. Misal, saya memberikan tag setiap kali ada pembaca yang mengapresiasi tulisan saya. Dari situ, saya bisa tahu impact positif dari tulisan saya yang akan memotivasi saya untuk menulis lebih produktif lagi di tahun depan.

Dari mengecek journal juga saya jadi tahu kalau saya menemukan cara baru yang menyenangkan untuk mulai berolahraga rutin setiap hari yaitu mengikuti video senam di YouTube :D dan saya juga jadi tahu, paling tidak ada 3 rencana saya yang tidak bisa diwujudkan tahun ini, namun ada banyak hal yang tidak terencana jadi terwujud. Seperti kata Shirley Ann Jackson, “Aim for the stars so that you can reach the treetops, and at least you will get off the ground.”

Journaling surely will help us improve ourselves.

Selamat menulis jurnal!

Courtesy : Friends of Acer